Game Apple bertemu Android dengan HTML 5 | Pemakai Game HTML5

SAN FRANSISCO. Jalan yang harus ditempuh para programmer dulu sangatlah jelas. Begitu mulai membuat perangkat lunak (software) dengan nilai miliaran dolar, maka mereka harus memilih apakah membangunnya untuk Windows Microsoft Corp atau Mac Apple Inc.
Sekarang, pilihannya jauh lebih berbeda. Mobile platform seperti iOS Apple, Android Google Inc., dan Phone Windows semua menarik perhatian para programmer, sama dengan sistem operasi desktop dan aplikasi web seperti Facebook Inc. Tentu saja setiap platform membutuhkan waktu untuk membuatnya secara terpisah dan sering kali kemampuan yang berbeda juga.
Tantangan yang utama khususnya untuk pembuatan video games, di mana para pengguna iPhone berharap bisa berinteraksi dengan teman-teman mereka. Bahkan kalau pun para pengguna handphone itu menggunakan perangkat dengan sistem operasi yang berbeda.
Michael Carter, seorang teknisi perangkat lunak, mengatakan kepada Bloomberg sudah menemukan solusi masalah ini dengan membangun software dalam HTML 5.
Perusahaan Carter, Game Closure, membangun perangkat yang memungkinkan para developer game membuat ide jenius mereka dalam salah satu versi, kemudian memublikasikannya di mana pun. Misalnya pada Game Closure, siapa pun bisa bermain melawan teman-temannya dari kota lain dengan menggunakan Facebook, iPhone, atau tablet Android. “Itulah masa depan” ujar Carter.
Pada intinya, HTML 5 adalah sekumpulan standar yang mengizinkan web browsers mengerti animasi, video, grafis, dan konten multimedia yang lain tanpa mengunduh sebuah plug-in seperti Flash Adobe System Inc. Saat ini kebanyakan browser memang menggunakan plug in Flash untuk bisa menampilkan video web dan grafis. Tapi sebenarnya banyak ahli teknologi—termasuk almarhum Steve Jobs—mengkritisi Flash karena sangat tidak stabil dan menguras baterai.
Tujuan HTML 5, yang secara bertahap masuk ke dalam semua internet browsers termasuk handphone, membuat situs terasa seperti aplikasi-aplikasi yang diunduh secara langsung ke dalam sebuah handphone atau desktop. Tapi sampai sekarang, hal ini kelihatannya hanya menjadi sebuah janji dari pada kenyataan.
Perubahan besar terjadi salah satunya karena pengaruh paksa dari iPad Apple dan iPhone, yang tidak mau menjalankan konten Flash.
Model pemrograman satu versi dalam Game Closure, bisa dipublikasikan di mana pun sangat menarik hati para pembuat game. Menurut sumber yang dekat dengan para pihak yang melakukan negosiasi, salah satunya yang berminat adalah perusahaan game sosial Zynga Inc, yang menawarkan US$ 100 juta dolar untuk membeli startup.
“Kami pasti menjauhi pembayaran yang cukup besar seperti itu,” hindar Carter. “Tetapi kami memiliki visi yang besar untuk pengembangan game,” tambahnya.
Carter sendiri sudah mendapatkan US$ 12 juta dari jaringan ventura yang dipimpin oleh Highland Capital untuk membangun perusahaannya. Ia pun berencana bisa mendapatkan uang dengan memberikan lisensi teknologi atau persetujuan bagi hasil kepada siapa pun yang menggunakannya.
Zynga sendiri sudah merekrut para teknisi program HTML 5 sendiri. Zynga pun meluncurkan game dengan versi HTML 5 untuk mobile websitenya tahun lalu. Sementara di awal Februari ini International Business Machines Corp. membeli Worklight Inc., sebuah perusahaan pengembang untuk menciptakan aplikasi bisnis berbasis HTML 5 untuk handphone dan tablet.
“Kami berada dalam titik perubahan teknologi,” ujar Tom Conrad, Wakil Presiden Eksekutif untuk produk pada situs music-streaming Pandora Media Inc. yang membangun kembali website utamanya dengan HTML 5 di tahun 2011.
Karena penggunaan HTML 5 telah meluas, para teknisi perangkat lunak yang ahli HTML 5 pun menjadi bahan rebutan. “Tanya saja seorang perekrut dan mintalah seorang yang ahli. Kita lihat butuh waktu berapa lama,” ujar Adam Miller, CEO Cornerstone on Demand Inc., yang membangun aplikasi untuk pengelola sumber daya manusia. Para programmer HTML ini mampu menghasilkan sebanyak US$ 250 per jam.
Beberapa orang khawatir serbuan HTML 5 ini mungkin malah menjadikan para programmer membuat software dengan buruk. Ide utama HTML 5 berupa universal, mungkin juga mematahkan semangat para pengembang untuk menyesuaikan kode-kode yang mereka buat untuk disesuaikan dengan kemampuan perangkat. Misalnya, tidak semua telepon memiliki accelerometer yang mampu mendeteksi kemiringan.
“HTML 5 sejauh ini merupakan penyebut umum terbesar yang pernah ditemukan,” ujar Phil Libin, CEO Evernote Corp., sebuah aplikasi untuk pembuat catatan.



Sumber
Diposting oleh — Minggu, 26 Februari 2012

There are currently no comments for "Game Apple bertemu Android dengan HTML 5 | Pemakai Game HTML5"

Add your Comment :

./My Pathner

Popular Games

free counters

Label 1

Anda Bisa Kirim Sms Dari Sini

Chat book

Fullkodok mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin | Yang Saat ini lagi Online :
Follow