Tak Dukung Sopa, Hollywood Ancam Obama

Rancangan Undang-Undang (RUU) antipembajakan yang sedang dibahas di Kongres Amerika Serikat (AS), Stop Online Piracy Act (Sopa) dan Protect IP Act (Pipa), tampaknya akan menjadi pedang bermata dua bagi Presiden Barack Obama.

Pembahasan draf RUU itu muncul di saat yang kritis bagi Obama, yaitu dibahas menjelang pemilu presiden yang bakal digelar 4 November mendatang. Obama telah memastikan menentang RUU itu. Akibatnya, presiden kulit hitam pertama AS itu menghadapi dilema. Obama diperkirakan bakal menghadapi serangan balik anti-Sopa dari beberapa pendukung tradisionalnya di Hollywood atas pendirian pemerintahannya terhadap RUU itu.

Sabtu (14/1) lalu Gedung Putih mengumumkan tidak akan mendukung ketetapanketetapan penting Sopa dan Pipa yang sedang diperdebatkan di DPR dan Senat.Dua UU itu akan mempermudah pemerintah federal untuk memblokir akses ke situs-situs luar negeri yang dituduh melakukan pembajakan. Sebagian besar sektor teknologi menentang RUU itu.

Pendirian presiden dianggap sebagai pengkhianatan oleh beberapa pemilik hak cipta, terutama mereka yang berkecimpung di industri film dan musik.Mereka sekarang bertekad memangkas dukungan finansial pada kampanye pemilu Obama. “Saya tahu kalau beberapa kepala studio Hollywood secara pribadi dan kelompok sedang ‘menarik garis di atas pasir’ terkait masalah pembajakan dengan kampanye pemilu Obama dan menolak memberikan lebih banyak sumbangan,”ujar Nikki Finke, salah satu reporter kondang Hollywood,dikutip CTNET.

Mengutip dua eksekutif senior dunia hiburan yang juga pendonor Obama, yang menolak disebut identitasnya, LA Times memaparkan, kedua orang itu mengaku tidak akan memberikan dukungan finansial lebih banyak kepada Obama di masa kampanye karena menentang bagian penting Sopa dan Pipa. Dua RUU itu mendapatkan dukungan besar dari Motion Picture Assn. of America, yang merupakan tangan pelobi utama Hollywood dan serikat industri hiburan sebagai cara untuk memerangi pembajakan internet global.

Tapi,dua kelompok itu telah mengalami dorongan balik dari koalisi perusahaan top internet yang berpendapat RUU itu dirancang dengan buruk dan tak punya perlindungan kebebasan sipil yang memadai. Eksekutif lain di komunitas Demokrat yang lebih besar menuturkan, meski tak suka dengan posisi Obama terhadap RUU itu,mereka tak berencana meninggalkan dukungkan mereka terhadap calon incumbent pemilu itu.

“Saya memang tak suka pada kenyataan bahwa Obama menentangnya,” ujar produser Mike Medavoy, seorang Demokrat dan pendukung utama Obama. “Tapi, ini adalah masalah tunggal dan saya bukan pemilih isu tunggal.” Barry Meyer,Kepala Eksekutif dan Chairman Warner Bros. Entertainment, memaparkan, dia dan rekan-rekannya sangat kecewa dengan respons Gedung Putih atas RUU itu.

Tapi,dia menolak menuturkan apakah dia akan menarik dukungan terhadap Obama pada pemilu mendatang. “Tampaknya mereka membawa kemarahan ini ke permukaan,” ujar Meyer, kepada The Times. “Penting bahwa kita mendaftar di pemerintahan dan Kongres yang penting bagi industri dan pekerjaan yang didukungnya.” Dalam email yang barubaru ini dikirim ke rekan-rekan eksekutif industri hiburan, Chief Content Officer Netflix Ted Sarandos meminta rekanrekannya melanjutkan dukungan mereka kepada Obama meski pemerintahannya menentang RUU Sopa dan Pipa.

Istri Sarandos, Nicole Avant, adalah mantan duta besar Obama ke Bahamas dan saat ini membantu usaha penggalangan dana Demokrat di Los Angeles.Pasangan itu juga akan menuanrumahi penggalangan dana untuk presiden bersama Ibu Negara Michelle Obama,di kediaman mereka di Beverly Hills pada 31 Januari mendatang. Seorang juru bicara Netflix memaparkan, perusahaan itu belum memberikan posisinya terhadap Sopa.

“Kami tidak mengomentari keterlibatan personal politik Ted,”ujar dia. Sebagai sebuah perusahaan teknologi yang terikat erat dengan beberapa studio besar, dari mana mereka membeli hak untuk film dan televisi, Netflix berada di posisi menipu terkait Sopa dan Pipa. Netflix sepertinya tetap netral dalam perselisihan antara Hollywood dan Silicon Valley.

Mereka tidak ikut serta dalam protes pada Rabu (18/1) lalu, seperti Google dan Wikipedia, yang menutup situsnya selama seharian penuh atau mem-posting kritik terhadap RUU itu di laman mereka. Belum ada komentar dari kubu kampanye pemilu Obama terkait pendirian presiden dalam Sopa dan Pipa.Para pemimpin industri hiburan secara tradisional adalah pendonor besar bagi kandidat Demokrat dan itu.

Serangan balik terhadap Obama di Hollywood muncul dalam anggapan pengingkaran janji. Presiden dan wakil presiden berulang kali mengecam pembajakan dan berjanji membantu memberantas laman pembagi dan gudang file. Wakil Presiden Joe Biden telah memaparkan tidak melihat perbedaan antara pembagian file ilegal dan pencurian. “Pembajakan itu pencurian, bersih,dan sederhana,”ujar Biden pada 2010.

“Itu adalah hancurkan dan rampas.Tak ada bedanya dengan menghancurkan jendela di toko perhiasan Tiffany dan merampas (barang).” Pernyataan itu membuat nyaman mereka yang berada di barisan pertama anti-pembajakan. Tapi, orang yang sama menanyakan di mana presiden ketika usaha itu diupayakan? Chairman News Corp Rupert MurdochbahkanmenudingObama telah berganti haluan.

“Obama telah memberikan tangan kepada para juragan di Silicon Valley,” tulis Murdoch dalam akun Twitter-nya pekan lalu.Dia lantas menuding Google dengan menyebut perusahaan pencari itusebagaipemimpinpembajakan yang menggelontorkan dana jutaan dolar untuk melobi gagalnya Sopa dan Pipa. alvin
Diposting oleh — Minggu, 22 Januari 2012

There are currently no comments for "Tak Dukung Sopa, Hollywood Ancam Obama"

Add your Comment :

./My Pathner

Popular Games

free counters

Label 1

Anda Bisa Kirim Sms Dari Sini

Chat book

Fullkodok mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin | Yang Saat ini lagi Online :
Follow